17.2.16

Spritzing.

Aku masih ingat, samar samar... aku pernah menangis semasa mendengar lagu Sudirman. Masa tu budak lagi. Bagi peluang sikit.

Masa tu kami di dalam kereta usang (yang masih aku pakai sekarang), dan abang-abang dan kakak aku juga ada sama. 

Jadi mereka semua ada semasa aku teresak-esak dengan lagu Sudirman, dengan aku hendak katakan sesuatu tapi tidak keluar dari anak tekak aku. Aku hanya menyedari kenapa sebenarnya aku menangis, apabila ibuku berkata "Oh... sebab lagu ni ke..."

Dan aku pun tidak ingat apa yang aku hendak cakap masa tu. Ada kemungkinan besar yang aku memang wanted to say something tapi speechless actually. Didn't know what to say. Kid, kan.
The whole situation were on the mouths of my siblings for some time, though.

I didn't see it then, but I see it now - you can't really blame me for being such a wussy kid. It wasn't me, the song was the key here. So aku tidak tahu kenapa Aad Junior menangis, but Sudirman did it. He did it. He sang a ballad song that struck into the hearts of babies and little kids and made them cry.

Obviously the video below does not have the same effect, nor will you find many who will understand the arrangement of this composition made by an underrated person, an understatement in music.

Tapi aku sebak bila dengar. What happened? I couldn't fucking believe what we created that I forgot about.

No comments:

Post a Comment